Minggu, 03 Maret 2013

Pesona Magis Ullen Sentalu #3

Ini merupakan bagian terakhir dari cerita kunjungan saya ke Ullen Sentalu. Semoga bisa memberikan gambaran akhir yang menarik bagi kalian...



Ruang keempat dari Kampung Kambang adalah Ruang Batik Pesisiran. Ruangan ini berisi koleksi batik yang berasal dari daerah pantai Utara Jawa. Batik-batik di ruangan ini umumnya sangat indah dan berwarna lebih cerah, walaupun pada saat itu tidak terlalu diminati karena dianggap tidak ada nilai filosofi-nya. Di ruangan ini pula kita bisa melihat kebaya bordir jaman dahulu yang proses pembuatannya memakan waktu berbulan-bulan karena mesin bordir-nya sangat kecil dan kuno. Walaupun hasilnya cukup indah, tetapi kebaya bordir tidak terlalu diminati pada jaman dahulu karena dianggap tidak sarat dengan nilai filosofi. Kebaya jenis ini umumnya dipergunakan oleh etnis campuran pada masa Sultan HB VII (sekitar tahun 1870-an).



Perjalanan berkeliling museum belum selesai. Karena kami kemudian dibawa ke ruang kelima di Kampung Kambang, yaitu Ruang Putri Dambaan. Ruangan ini didedikasikan untuk lebih mengenal GRAy Nurul Kamaril Ngarasati Kusumawardhani Surjosoejarso atau lebih dikenal sebagai Gusti Nurul. Beliau adalah putri dari HRH Mangkunegoro VIII dan GKR Timur Mursudariyah. Sesuai namanya, beliau memang adalah putri dambaan banyak pria. Yang membuatnya sangat istimewa karena Gusti Nurul ini berparas cantik, memiliki hobi berkuda, mahir menari, bermain tenis dan berenang. Putri yang pernah dipinang oleh Presiden Soekarno dan Sultan HB IX ini menolak poligami dan akhirnya memilih untuk menikah dengan seorang tentara ketika usianya menginjak angka 30 tahun.
Ruangan ini berisi koleksi foto-foto Gusti Nurul dari ketika beliau masih bayi hingga dewasa. Ada satu foto menggambarkan Gusti Nurul sedang menari di pernikahan Putri Juliana yang dilakukan secara ‘teleconference’, yaitu musik gamelan dimainkan di Solo sedangkan Gusti Nurul mendengarkan alunan gamelan melalui telepon dan menari dihadapan tamu undangan pernikahan. Karena sambungan telepon pada masa itu masih belum sebaik sekarang maka sang Ibu masih memberikan aba-aba secara langsung berupa ketukan-ketukan. Ruangan ini diresmikan sendiri oleh Gusti Nurul pada hari ulang tahunnya yang ke-81. Sekarang beliau berusia 91 tahun dan tinggal di Bandung, Jawa Barat.


Sebelum masuk ke ruangan terakhir, kami melewat i Koridor Retja Landa. Ini adalah museum luar ruangan yang memamerkan arca dewa-dewi Hindu dan Buddha dari abad ke-8 masehi. Sasana Sekar Bawana adalah ruangan terakhir. Di sini terdapat beberapa lukisan raja-raja Mataram. Di ruangan ini saya bisa beristirahat dan mencerna segala informasi yang diberikan pemandu dari awal. Sementara itu, pemandu akan menyuguhkan sebuah minuman spesial yaitu Ratu Mas. Minuman dengan resep rahasia dari 7 bahan alami ini adalah ramuan tradisional salah satu puteri keraton yang dipercaya dipercaya bisa memberi kesehatan dan awet muda. Yang kemudian saya ketahui, ramuan ini terbuat dari campuran jahe, kayu manis, gula jawa, garam dan daun pandan.

Sebelum mencapai pintu keluar, terdapat areal taman yang sangat indah. Di titik inilah, saya bisa memahami betapa cantik dan elegannya Ullen Sentalu. Taman itu ditata d engan sangat indah, sangat rindang, persis seperti taman-taman di Eropa sana. Kolam dengan bunga teratai juga mempercantik lanskapnya. Selain museum, Ullen Sentalu juga memiliki Beukenhof Restaurant. Restoran ala Eropa ini menempati sebuah bangunan kolonial serta di kelilingi pepohonan rindang. Toko suvenir Muse juga hadir dalam konsep bangunan minimalis modern, namun tetap natural. Ada lagi Galeri Djagad Akademik dimana secara berkala diadakan pameran-pameran lukisan yang dikoordinasi oleh “Ulating Blencong” Foundation. Sebagai pelengkap museum disediakan pula toko souvenir atau Artshop (Bale Nitik Rengganis) yang menjual batik dan kerajinan lainnya. Saran saya, ada baiknya kalian membaca rambu-rambu yang disediakan agar anda tidak tersesat yaa…

Suara gending jawa sayup-sayup merebak mengiringi angin yang bertiup lembut selama saya berada di museum. Museum Ullen Sentalu seperti mesin waktu yang membawa saya ke masa lampau dan mampu menyegarkan kembali tentang sejarah kejayaan keraton-keraton di Yogyakarta dan Solo. Selain itu, karena sarat dengan nilai filosofis saya merasa seperti diajak untuk belajar mengenai filsafat praktis kebudayaan Jawa yang disajikan dengan sangat menarik. .Museum Ullen Sentalu dapat menumbuhkan kecintaan terhadap budaya dalam negeri, khususnya Jawa, dengan cara yang tak terelakkan. Historis, luhur, sekaligus cantik dan elegan. Ini adalah museum yang wajib Anda kunjungi ketika sedang berada di tanah Jawa.

-THE END-
 

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar