Pada kali ini saya akan membagi cerita tentang kunjungan ke salah satu museum
sejarah yang ada di Yogyakarta. Museum ini bernama museum Ullen Sentalu. Museum
tersebut terletak di Jalan Boyong, kawasan wisata Kaliurang,
sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Nama “Ullen Setalu” merupakan singkatan dari bahasa
Jawa “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku”
yang artinya adalah “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia
dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Filsafah ini diambil dari sebuah
lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukkan wayang kulit (blencong) yang
merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi
perjalanan hidup kita.
![]() |
Petunjuk arah menuju ke musem |
Museum Ullen Sentalu
terkenal keindahannya. Musem ini menyajikan pengetahuan tentang seni dan budaya
Jawa yang luhur dengan cara yang berbeda. Museum dan koleksinya akan memikat
Anda laksana magis. Keadaan museum
yang dibangun dengan baik, mampu membuat pengunjung seperti terserap ke masa
Jawa kuno yang mengagumkan. Seperti kata sastrawan Pramoedya Ananta Toer dalam
salah satu bukunya —Jejak Langkah— yaitu, "Tak mungkin orang
dapat mencintai negeri dan bangsanya, kalau orang tak mengenal kertas-kertas
tentangnya. Kalau dia tak mengenal sejarahnya." Nasionalisme bisa
tumbuh ketika kita mengetahui sejarah juga budaya yang menjadi identitas
bangsa. Inilah mengapa museum Ullen Sentalu menjadi salah satu tempat yang
tidak boleh saya lewatkan, apalagi ketika sedang berlibur di Yogyakarta.
![]() |
Tiket dan loket karcis |
![]() | |||
Jalan di sekitar pintu masuk |
Jika
memahami sedikit sejarah Kerajaan Mataram atau Keraton-keraton di Yogyakarta dan
Solo mungkin anda akan menemukan keasyikan tersendiri ketika mendengarkan
penjelasan pemandu. Barang-barang yang dipamerkan dalam museum ini merupakan
kontribusi dari puteri-puteri Keraton Yogyakarta, Surakarta, Mangkunegaran dan
Pakualaman. Beberapa lukisan merupakan hasil karya pelukis dari ISI Yogyakarta
yang melukisnya dari foto asli, namun ada pula yang merupakan kontribusi
langsung Keraton.
Museum Ullen Sentalu sangat
kental dengan aura wanita. Itulah kesan yang saya dapatkan ketika saya
mengunjungi museum ini. Hal itu mungkin dikarenakan museum ini seperti ingin
menunjukkan jati diri wanita-wanita Keraton yang selama ini belum banyak
diketahui orang dan menjadi misteri bagi sebagian yang lain. Tidak banyak orang
mengetahui keberadaannya, bahkan bagi warga Yogyakarta sekalipun.
Museum
Ullen Sentalu memiliki total 7 ruangan termasuk pintu masuk (Entrance),
Guwo Selo Giri dan 5 ruangan yang terdapat dalam Kampung Kambang. Ruang Selamat
Datang dipenuhi u nsur kayu dan batu alam yang kental, dilindungi
oleh pepohonan yang sejuk dan asri. Di sini terdapat tulisan tentang latar
belakang pendirian Ullen Sentalu, serta arca Dewi Sri yang dipercaya sebagai
dewi kesuburan. Dari sini, saya dan rombongan diperingatkan satu hal, yaitu
"Tidak boleh mengambil gambar dalam bentuk apa pun," begitu kata
pemandunya. Katanya, selain merusak karya seni yang otentik, hal ini juga
mengganggu 'nyawa' yang ada di ruangan itu. Percaya atau tidak, lebih baik
turuti saja perkataan pemandu untuk menghormati warisan budaya yang ada di
situ.
To be continue....
Sangat menghargai ide dan realisasi terciptanya musium ini. Terimakasih
BalasHapus