Jumat, 30 Desember 2022

PIMPINAN ATAU BOS..???

Problematika dunia kerja beragam, tentu kita semua pernah dan akan selalu mengalaminya di sepanjang karier kerja. Permasalahan dengan rekan kerja, konflik dengan pimpinan, atau beban kerja yang berat sudah femiliar kita rasakan. Bagi kaum pekerja, tentu mendapatkan pekerjaan dengan lingkungan kerja yang mendukung sangat didambakan, apalagi dengan gaji yang besar. Beruntunglah Anda jika sudah mendapatkan pekerjaan idamakan tersebut.

Apa sih sebenarnya yang dicari saat bekerja? Tentu uang yang dihasilkan setelah bekerja itu kan. Uang gaji ini yang memotifasi orang-orang untuk bekerja, karena semua butuh uang. Betul ?

Lalu setelah uang, apa yang dicari di tempat kerja? Tentu saja perasaan dihargai oleh perusahaan, bahwa Anda menjadi bagian penting bagi perkembangan perusahaan dan sudah pasti pimpinan atau bos yang juga menghargai Anda.

Namun, ternyata mendapatkan pimpinan atau bos yang baik sangatlah sulit. Lalu bagaimana sih jika ternyata Anda dihadapkan pada pimpinan atau bos yang toksik? 

Ada yang membedakan penyebutan istilah Pimpinan dan Bos... Jika kita tinjau dari KBBI (Kitab Besar Bahasa Indonesia). Pimpinan berasal dari kata "Pimpin" yang artinya mengetuai atau mengepalai, sedangkan Bos di KBBI sendiri tidak ada arti yang dikhususkan untuk menjelaskan kata tersebut.

Anda mungkin sudah pernah menbaca sebelumnya tentang pembeda antara Pimpinan dan Bos berseliweran di jejaraing sosial. Ya, pimpinan adalah leader yang mengetuai atau mengepalai atau memimpin suatu tim dengan bijak, memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing tim, dan mau mengembang potensi setiap anggota timnya. Sedangkan bos kebalikannya, bersifat memanfaatkan anggota tim, dan selalu mengambil kredit atas keberhasilan anak buah.Mudah menjadi seorang bos, namun sulit menjadi pimpinan yang baik. 

Pernah ada yang mengatakan kepada penulis, menjadi pimpinan atau bos akan selalu tidak disukai anak buah, karena pasti akan ada saja keputusan yang tidak menyenangkan. Dan memang, tidak pernah akan ada cara untuk memuaskan semua orang. 

Menjadi seorang pimpinan, Anda harus bisa berada di depan untuk memimpin anggota tim, memberikan pengarahan tentang jalan yang akan diambil dan risiko yang akan dihadapi. Anda juga terkadang harus berada di tengah-tengah untuk merangkul mereka dan menjadi partner yang suportif dalam usaha mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Sudah pasti juga Anda perlu berada di belakang jika anggota tim sedang terpuruk, seorang pimpinan bisa mendorong anggota timnya untuk terus bergerak dan menemukan solusi dalam kondisi yang penuh ketidakpastian.

Menjadi seorang pemimpin butuh meluangkan banyak waktu, tenaga dan biaya. Karena mendapatkan tim yang ideal, tidak bisa instan dibentuk, harus melalui banyak rintangan dan usaha untuk memahami karakter setiap anggota tim. Namun bukan berarti hal tersebut sulit, hanya butuh waktu lebih saja.



Kamis, 07 April 2022

IKEA Hadir Lebih Dekat Ke Pusat Kota Jakarta

 Jakarta, 7 April 2022 - Hari ini, IKEA Indonesia secara resmi membuka city store pertama mereka di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat. IKEA Mal Taman Anggrek hadir untuk membawa solusi dan inspirasi perabot rumah tangga yang terjangkau bagi masyarakat di sekitar pusat kota Jakarta. Sesuai dengan Visi IKEA Indonesia untuk menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang. Salah satu langkah nyata untuk mewujudkan visi tersebut adalah dengan memperluas aksesibilitasnya. 

“Kami berkomitmen untuk menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang. Kali ini, kami berada lebih dekat dengan pusat kota Jakarta melalui city store pertama yang berlokasi di Mal Taman Anggrek,” ujar Patrik Lindvall, President Director PT Rumah Mebel Nusantara (IKEA Indonesia). “Kami sangat senang untuk melayani masyarakat di pusat kota Jakarta. Sekarang, mereka dapat dengan mudah mengakses toko IKEA. IKEA Mal Taman Anggrek hadir untuk menawarkan solusi dan inspirasi yang terjangkau bagi kebutuhan rumah tangga mereka,” tutup Patrik

IKEA Mal Taman Anggrek membawa konsep baru yang bertujuan untuk memberikan pengalaman berbelanja yang terbaik untuk para konsumennya. Karena letaknya yang berada di pusat perbelanjaan, selain menawarkan pengalaman belanja cash and carry, IKEA Mal Taman Anggrek juga menawarkan pengalaman belanja online to offline melalui fitur scan and shop, yang memungkinkan konsumen untuk memindai produk yang mereka inginkan di toko dan akan muncul di keranjang belanja online mereka. Setelah itu, pelanggan bisa mengambil pesanan mereka melalui IKEA Click and Collect yang berlokasi di P1 basement atau lokasi IKEA Pick-up Point terdekat lainnya. Selain itu, pengunjung juga dapat mencicipi makanan asal Swedia khas IKEA dan menggunakan Self Order Kiosk di Swedish Restaurant di lantai 3.

“Sejak pertama kali diumumkan bahwa IKEA akan membuka toko di Mal Taman Anggrek, kami menerima antusiasme yang tinggi dari pengunjung kami. Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan IKEA Indonesia untuk melayani masyarakat di pusat kota Jakarta yang ingin mencari solusi dan inspirasi perabot rumah tangga,” ujar General Manager Mal Taman Anggrek, Justin Chew.

Duta Besar Swedia untuk Indonesia, HE Marina Berg, juga mengungkapkan kegembiraannya atas pembukaan IKEA Mal Taman Anggrek. “Dengan adanya city store IKEA pertama, IKEA Indonesia membuktikan komitmen mereka untuk dapat dijangkau lebih luas lagi. Saya sangat senang dapat menyaksikan momentum bersejarah lainnya dari IKEA Indonesia. Saya percaya IKEA Mal Taman Anggrek dapat menawarkan pengalaman berbelanja yang terbaik, dan akan semakin mempererat hubungan baik antara Indonesia dan Swedia yang telah terjalin, ”ujarnya.

IKEA Mal Taman Anggrek memiliki luas 9,400 meter persegi, dan mempekerjakan 171 karyawan yang siap membantu kebutuhan para pelanggan. IKEA Mal Taman Anggrek juga menampilkan 22 room set yang desainnya terinspirasi dari kondisi kehidupan masyarakat yang tinggal di pusat kota Jakarta. Sejalan dengan fokus IKEA Indonesia di tahun 2022, room set tersebut berfokus pada produk yang dapat memenuhi kebutuhan family with children sekaligus mendukung sustainable life at home. 

Selain itu, IKEA Mal Taman Anggrek juga menawarkan berbagai layanan seperti Interior Design Service, perakitan, pemasangan, perencanaan, dan konsultasi untuk memudahkan para konsumennya dalam menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik di rumah. IKEA Mal Taman Anggrek juga menyediakan kebijakan pengembalian 90 hari untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

Sebagai informasi tambahan, terdapat juga promo menarik bagi pengunjung IKEA Mal Taman Anggrek mulai tanggal 7 hingga 15 April 2022. Para pelanggan memiliki kesempatan untuk mendapatkan gift voucher* dan tas FRAKTA*. Silakan kunjugi https://www.ikea.co.id/en/where-are- we/store/ikea-mal-taman-anggrek untuk informasi lebih lanjut.

Senin, 24 Januari 2022

Menjadi Generasi Sandwich Yang Lebih Baik

Bagaimana sebenarnya generasi sandwich ini bisa terjadi? Tentu saja hal tersebut tidak bisa dipisahkan dari kurangnya rencana pengelolaan keuangan yang matang sejak dini, akibatnya ketika sudah memasuki usia pensiun, dana yang dimiliki tidak mencukupi kebutuhan ekonominya, sehingga membebani generasi yang lebih muda. Generasi yang menanggung kebutuhan ekonomi banyak pihak ini dikenal dengan istilah sandwich generation.

Masalah finansial tentunya merupakan salah satu masalah yang penting dalam kehidupan. Memang uang bukan segalanya, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa untuk memenuhi kebutuhan hidup, kita tetap memerlukan dana yang cukup. Belum lagi jika kamu ternyata masuk dalam sandwich generation yang harus menanggung biaya hidup keluarga. Lantas bagaimana cara memutus rantai jebakan tersebut? 

Mengingat kamu sudah merasakan besarnya tantangan menjadi seorang sandwich generation, tentu kamu tidak ingin hal yang sama dirasakan oleh anak-anakmu kan? Untuk itukamu butuh melakukan sejumlah perubahan. Langkah pertama bisa dimulai dari kamu. Selanjutnya, siapkan langkah-langkah agar anak tak jadi pewaris rantai sandwich generation.

Berdasarkan hasil survei Katadata Insight Center untuk Astra Life tahun
2021 yang melibatkan 1.828 responden berusia 25-45 tahun di seluruh Indonesia, hampir 50% masuk dalam kategori generasi sandwich. Namun faktanya, hanya 13,4% dari generasi sandwich tersebut yang memiliki kesiapan finansial dalam memenuhi kebutuhan pokok, menabung, dan berinvestasi di waktu yang bersamaan. 

Sejumlah riset menunjukkan bahwa produktivitas dan pendapatan seseorang umumnya mencapai titik tertinggi pada rentang usia 30-50 tahun. Kemudian, produktivitas dan pendapatan akan menurun atau negatif setelah usia pensiun sekitar 55 tahun ke atas.

Hasil Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) pada Februari-September menunjukkan bahwa komposisi kelompok usia produktif lebih kecil dibandingkan dengan kelompok usia non-produktif. Berdasarkan sensus tersebut, usia kelompok produktif tercatat 47,75% yang didominasi oleh generasi X (usia 40-55 tahun) dan milenial (usia 24-39 tahun). Sementara itu, usia kelompok non-produktif tercatat 52,25% yakni terdiri dari anak-anak dan orang tua. Ini menunjukkan bahwa usia kelompok produktif harus menopang 4 generasi lain yang sudah tidak dan belum produktif.

Secara umum, faktor penyebab munculnya sandwich generation adalah kegagalan orang tua dalam mengelola finansialnya. Hal ini sangat bisa dimengerti, karena edukasi terkait pengelolaan dan perencanaan finansial bagi orang tua kita tentu tak segencar dan semudah sekarang.

Lalu bagaimana cara memutus rantai jebakan tersebut, agar anak juga tak jadi pewaris sandwich generation? Langkah awal yang bisa dilakukan, adalah mulai perubahan dari diri kamu sendiri. Coba lakukan 4 hal ini:

1. Catat Pengelolaan Keuangan Saat Ini

Catat secara rinci berapa pemasukan dan pengeluaran yang kamu miliki setiap bulannya. Catat juga tanggungan bulanan terhadap orang lain yang kamu miliki. Ini penting untuk bisa memetakan masalah keuanganmu dan mencari solusinya.

2. Buat Rencana Keuangan

Setelah itu kamu bisa mulai membuat rencana keuangan. Apakah masih ada yang bisa dihemat? Jika sudah minus, bagaimana cara menambah penghasilan? Berapa besar dana yang diperlukan untuk membuat arus kas bulananmu positif? Cobalah membuat rencana keuangan untuk jangka pendek dan jangka panjang, serta menentukan pos-pos pengeluaran secara rinci.

3. Berbagi Beban

Memenuhi kebutuhan hidupmu, pasangan, dan anak-anak saja bukan hal yang mudah. Apalagi jika ditambah menanggung beban keuangan orang tuamu dan keluarga lainnya. Jika kamu memiliki saudara, cobalah komunikasikan masalah ini dengan mereka. Apakah bisa berbagi beban bersama mereka untuk menanggungnya? Apa yang bisa dilakukan bersama untuk mengatasi masalah ini?

4. Tunda Utang

Cobalah untuk tunda mengajukan pinjaman untuk hal-hal yang konsumtif, karena masalah bisa bertambah dengan adanya potensi lilitan utang, apalagi jika jumlahnya besar dan jangka panjang. Ini bisa menjadi beban atau ‘warisan’ bagi generasi selanjutnya. Namun, beda hal jika kamu ingin mengajukan utang produktif untuk mengembangkan usaha lain demi menambah pemasukan.


Persiapkan Keuangan Masa Depan

Jika semua kebutuhan primer kamu dan keluarga yang menjadi tanggungan sudah terpenuhi, langkah selanjutnya adalah menyisihkan dana untuk kebutuhanmu di hari tua. Hal ini menjadi poin penting agar anak kita tidak jadi pewaris sandwich generation. Ingatlah bahwa anak-anak tentu akan memiliki kepentingannya sendiri di masa depan, sama sepertimu saat ini. Jadi, mari kita siapkan kebutuhan finansial masa tuamu sedini mungkin. Caranya? Coba lakukan 5 langkah berikut:

1. Sisihkan Dana untuk Tabungan dan Dana Darurat

Kamu bisa mulai mengalokasikan sebagian dana untuk menabung dan dana darurat. Kamu perlu mengalokasikan minimal 3-6 kali pengeluaran bulananmu sebagai dana darurat. Ini penting dipenuhi sebelum melakukan investasi agar jika ada situasi darurat maka kamu mengambilnya dari pos ini. Tidak lagi mengotak-atik anggaran investasimu.

2. Miliki Asuransi

Jika tabungan dan dana darurat terpenuhi, langkah selanjutnya adalah memberikan proteksi bagi diri dan keluarga. Siapkan perlindungan jiwa dan kesehatan dengan asuransi. Hal ini penting karena hidup tentu akan dibayangi oleh segala macam risiko yang tak terduga. Jika kamu dan keluarga sudah memiliki asuransi, kalaupun suatu saat terjadi hal-hal yang tak diinginkan setidaknya kamu sudah memiliki tambahan perlindungan.

3. Mulai Berinvestasi

Selanjutnya adalah investasi. Sisihkanlah sebagian danamu untuk berinvestasi sebagai penunjang keuangan di masa depan. Saat ini berinvestasi bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja karena sudah banyak yang menawarkan fasilitas online. Kamu juga bisa memulai dengan dana yang tak terlalu besar, misalnya dari Rp100.000. Namun, kamu perlu paham dulu instrumen investasi yang kamu pilih, sesuaikan juga dengan profil risikomu, dan carilah institusi yang terpercaya. Yang namanya investasi juga tak terlepas dari risiko, tetapi jangan sampai kamu terjebak dengan investasi bodong yang justru akan membuatmu lebih sengsara.

4. Buat Dana Pensiun

Untuk memutus rantai jebakan sandwich generation, maka kamu juga perlu menyiapkan dana pensiun. Untuk menghitung anggaran dana pensiun, kamu perlu menghitung terlebih dulu selisih usia harapan hidup dengan waktu mulai pensiun. Jangan lupa juga ditambah dengan nilai inflasi. Hal ini untuk memperkirakan dana yang kamu butuhkan saat sudah pensiun nanti. Ini perlu dilakukan agar kamu tak lagi membebani anak-anakmu saat memasuki hari tua.

Misalnya, kamu saat ini berusia 30 tahun dan berencana pensiun saat 60 tahun. Lalu kamu memperkirakan harapan hidupmu hingga 80 tahun. Maka kira-kira kamu masih akan menjalani hidup sekitar 20 tahun setelah pensiun. Dengan asumsi inflasi 3%, maka total dana pensiun yang kamu butuhkan adalah 20xRp10.000.000+3% = Rp4.334.666.960.

Setelah mengetahui dana pensiun yang dibutuhkan kamu bisa hitung lagi berapa dana yang perlu disisihkan per bulan untuk mencapai nilai tersebut.

5. Ajarkan Anak Menabung Sejak Dini

Hal lain yang tak kalah penting untuk dilakukan agar anak tak jadi pewaris rantai sandwich generation adalah mengajarkan anak-anak untuk menabung sejak dini. Hal ini penting sebagai bekal mereka untuk mengatur keuangan di masa depan. Dengan biasa menyisihkan dana untuk mencapai tujuan tertentu, diharapkan mereka bisa memiliki pengelolaan keuangan yang lebih baik saat tumbuh dewasa.

Menjadi sandwich generation memang berat, tetapi bukan hal yang harus ditakuti. Fokuslah mencari jalan keluar atas tantangan tersebut dan jangan pernah menyerah. Kamu tak bisa mengharapkan perubahan dari orang lain, melainkan mulai dari dirimu sendiri. Dengan memulai perubahan, tentu kita berharap agar anak-anak tak lagi ikut merasakan apa yang kita rasakan saat ini. Jangan lupa juga untuk terus menjaga kesehatan diri dan keluarga karena itu menjadi aset paling penting agar kamu bisa terus beraktivitas.



Jumat, 21 Januari 2022

Inspirasi Bisnis yang Tren di 2022

Menjadi wirausahawan rupanya sedang tren saat ini. Hal ini didukung oleh tingginya tingkat pemutusan hubungan kerja dari perusahaan-perusahaan besar di negeri ini. Kondisi tersebut mendorong para pekerja untuk memulai usahanya sendiri.


Selain para pekerja itu, makin banyak anak muda merambah aktivitas ke dunia usaha. Bahkan di antara mereka banyak juga yang mulai berwirausaha sebelum meraih gelar akademik. Anak muda cenderung suka sesuatu yang fleksibel. Pekerjaan kantoran mengharuskan mereka produktif di jam-jam tertentu saja. Artinya, ada aturan jam masuk dan pulang kerja yang harus dipenuhi.


Ajang Diplomat Success Challenge (DSC) yang telah diadakan sejak tahun 2010 memang lebih dari sekadar kompetisi wirausaha. Dalam 11 tahun perjalanannya, DSC menjelma menjadi sebuah program terintegrasi dan memiliki visi yang lebih besar, yaitu membangun ekosistem wirausaha yang kuat agar dapat berkontribusi demi percepatan pembangunan Indonesia.


Di bawah asuhan Wismilak Foundation, DSC yang kini merupakan ekosistem kewirausahaan, memberikan kesempatan kepada kaum muda Indonesia yang berani berwirausaha untuk memperoleh hibah modal usaha, edukasi, dan pendampingan, mewujudkan dan mengembangkan ide-ide bisnis yang kreatif, bergabung dalam jaringan alumni Diplomat Entrepreneur Network (DEN), dan berpeluang menjadi wirausahawan sukses yang tangguh dan bermanfaat.


DSC kembali menelurkan potensi-potensi wirausahawan muda terbaik negeri. Program dan ekosistem wirausaha dari Wismilak Foundation ini telah memasuki babak akhirnya lewat gelaran DSC12.


Melalui proses seleksi yang cukup panjang dari bulan Juli 2021, terpilihlah enam challengers yang berhasil mendapatkan hibah modal usaha. Mereka adalah: Nico Japar (Portale Cloud Kitchen), Yenni Angreni (Arcia Oil), Vania Audrey Pakpahan (Pijak Bumi), Gayatri Puspita (GUI), M. Fadli Nugraha (Gamma Waste), serta Best of the Best DSC12, Anak Agung Gde Rai Adi dengan bisnisnya yang bergerak di teknologi edukasi yaitu Koding Akademi.

Para penerima hibah modal usaha DSC12. (Ki-ka) Nico Japar, Anak Agung Gde Rai Adi, Vania Audrey, Fauzan Fathullah, Yeni Angreni, Bagas Reggas, Gayatri Puspita, M. Fadli Nugraha


Ada pula dua finalis yang mendapatkan penghargaan khusus dari DSC12 atas ide bisnisnya yang inovatif, memiliki potensi tinggi serta memiliki dampak sosial yang baik, yaitu Fauzan Fathullah (hayVee) sebagai The Most Social Impact dan Bagas Reggas (Greenland) sebagai The Most Potential Business.


Seluruh pemenang DSC12 ini juga akan mendapatkan kesempatan pendampingan bisnis dari DSC selama 2 tahun ke depan, serta secara resmi bergabung dengan jejaring wirausaha Diplomat Entrepreneur Network (DEN).


“Hari ini (21/1), secara resmi kami menutup rangkaian DSC12 dan dengan bangga kami perkenalkan para pemenang penerima hibah modal usaha beserta profil bisnisnya. Keenam penerima hibah modal usaha dan dua orang penerima penghargaan khusus merupakan yang terbaik dari total 18.233 ide bisnis yang mendaftar di DSC12. Setelah melewati banyak tahapan seleksi, akhirnya kami berhasil menjaring wirausahawan potensial yang memiliki kualitas 3P (Paham, Piawai, Persona), yang merupakan tiga kualitas terpenting yang harus ada di diri seorang entrepreneur,” ujar Surjanto Yasaputera, Ketua Dewan Komisioner DSC 12 yang juga merupakan Founding Father Program DSC.

Malam penjurian DSC12. Dewan Komisioner DSC12; (kiri-kanan) Helmy Yahya, 

Antarina S.F. Amir, dan Surjanto Yasaputera sebagai Ketua Dewan Komisioner


Ragam Kategori Bisnis DSC12 Mewarnai Jalannya Kompetisi

 Sejak awal dibukanya pendaftaran pada tanggal 19 Juli 2021, DSC12 secara berkala menerima ratusan ide bisnis setiap harinya. Persebaran pendaftar DSC12 juga cukup merata dari Sabang hingga Merauke, sehingga kiprah DSC sebagai ekosistem wirausaha semakin dikenal secara nasional di tahun ke-12 ini. Jumlah pendaftar wanita di tahun ini juga secara mengejutkan telah melebihi jumah pendaftar lelaki, yaitu 57% pendaftar wanita dan 43% pendaftar lelaki. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia saat ini memiliki ribuan bahkan mungkin jutaan potensi womenpreneur yang siap untuk memberikan kontribusi nyata di masa depan.


“Dari tahun ke tahun, terjadi peningkatan jumlah pendaftar dari entrepreneur wanita, dan di DSC12 ini semakin menunjukkan pertumbuhan positif saat jumlah womenpreneur ternyata lebih banyak dari pendaftar pria. Ini sembuah pencapaian yang juga harus kita apresiasi bersama,” tutur Antarina S.F. Amir, Dewan Komisioner DSC12 yang juga seorang akademisi.


Sementara dari segi kategori bisnis, menurut Helmy Yahya, Dewan Komisioner DSC12 dan Public Figure yang kini juga merambah menjadi content creator “Walaupun bisnis food & beverage masih mendominasi profil bisnis dari 18.233 pendaftar, kategori bisnis lain tidak lepas dari sorotan. Terutama mengenai banyaknya bisnis dengan visi dan misi keberlanjutan yang ramah lingkungan. Dan kami lihat semua bisnis yang masuk ke tahap final merupakan bisnis yang memiliki storytelling yang kuat soal sustainability.”

 

Sebagai contoh, banyak bisnis yang dalam prosesnya memanfaatkan limbah sampah, material-material bekas dan lain sebagainya. Salah satunya adalah GUI milik Gayatri Puspita, salah satu finalis DSC12 yang dalam proses bisnisnya mentransformasikan limbah menjadi produk-produk kriya berkualitas tinggi.

 

Ada pula Greenland besutan Bagas Reggas yang mendapatkan penghargaan sebagai The Most Potential Business DSC12. Greenland bergerak dalam bidang produksi dan pengolahan produk perawatan hewan berbahan dasar limbah organik seperti limbah buah kelapa, kopi, padi, ampas tahu, dan lain sebagainya.


Brand lokal mengalami kebangkitan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan adanya kondisi pandemi yang menjadi akseleratornya. Bisnis kriya & fashion serta food & beverage adalah dua kategori unggulan saat ini dari jutaan brand lokal di luar sana, namun betapa luar biasanya saat kedua kategori bisnis populer tersebut dikawinkan dengan konsep sustainability dan kesadaran akan lingkungan. Saya bangga dapat berkesempatan menjadi mentor dan menyaksikan ide-ide cemerlang ini di DSC12,” ungkap Handoko Hendroyono, salah satu Mentor Nasional DSC12 yang juga dikenal sebagai Bapak Brand Lokal Indonesia.

Mentor Nasional DSC12; (kiri-kanan) Lukman Benjamin Mulia, M. Jupaka, 

Helga Angelina dan Handoko Hendroyono

Selain itu, bisnis Startup Digital juga kian digandrungi pebisnis muda saat ini. Pesatnya perkembangan teknologi melahirkan banyak jawaban atas banyak permasalahan sosial masyarakat saat ini. Dua di antaranya adalah bisnis milik Fauzan Fathullah yaitu hayVee yang bergerak sebagai platform digital untuk isu kesehatan mental dan seksual. hayVee sendiri diganjar dengan penghargaan khusus sebagai The Most Social Impact DSC12.


Ada pula bisnis Koding Akademi milik Anak Agung Gde Rai Adi yang menjadi The Best of the Best DSC12. Koding Akademi adalah bisnis yang berfokus pada pengembangan kemampuan digital untuk generasi muda, antara lain skill teknologi komputer, engineering, robotics dan science, semuanya disajikan dalam satu platform dengan modul pembelajaran yang kekinian.


Koding Akademi adalah platform edukasi yang fokus mengajarkan ilmu coding dan robotics untuk anak-anak usia dari 7 hingga 20 tahun. Kami berusaha mengenalkan 2 kemampuan ini sejak usia dini untuk mengakselerasi kemampuan teknologi generasi muda Indonesia agar dapat bisa lebih produktif dengan teknologi, sehingga di masa depan akan menghasilkan tenaga-tenaga terampil yang matang dengan lebih banyak pengalaman”, tutur Anak Agung Gde Rai Adi, Founder & CEO Koding Akademi mengenai profil bisnisnya secara singkat.


Lebih jauh lagi mengenai motivasi mengikuti DSC12 dan rencana bisnis ke depan setelah mendapatkan hibah modal usaha, Adi, begitu ia disapa, mengungkapkan kebanggaannya. “Motivasi awal saya mengikuti DSC adalah untuk membawa brand Koding Akademi untuk scale up lebih cepat untuk jadi lebih besar, lebih matang dari segi konsep dan rencana bisnis, serta pemasaran. Dapat menjadi yang terbaik dari 18.233 total peserta adalah kebanggaan yang luar biasa. Hibah modal usaha akan kami pergunakan untuk mengimplementasikan strategi pemasaran dengan kolaborasi, memperkuat tim dan infrastruktur, dan pastinya pengembangan produk-produk Koding Akademi,” pungkas Adi lebih jauh.

 

Anak Agung Gde Rai Adi dengan bisnisnya Koding Akademi didapuk sebagai Best of the Best DSC12, penghargaan langsung diserahkan oleh Ronald Walla, Direktur Utama PT Wismilak Intimakmur Tbk.


Perjalanan DSC12 Didukung oleh Banyak Kolaborator Ternama

Malam penjurian dan penghargaan DSC12 dapat disaksikan lewat web series DSC12 episode final di kanal YouTube resmi Diplomat Sukses, serta di situs diplomatsukses.com yang akan tayang pada Jumat, 21 Januari 2022 pukul 19:00 WIB.

Surjanto Yasaputera tengah mengumumkan pemenang Best of the Best DSC12 di antara Anak Agung Gde Rai Adi (Koding Akademi), Vania Audrey (Pijak Bumi) dan Nico Japar (Portale Kitchen) 

Sejak debut penyelenggaraannya di tahun 2010, Diplomat Success Challenge tidak hanya menjadi kompetisi wirausaha, namun juga menjelma menjadi eksosistem wirausaha yang terintegrasi. Visi besar DSC yaitu membangun ekosistem wirausaha yang kuat agar dapat berkontribusi demi percepatan pembangunan Indonesia.


Dalam menjalankan roadshow, DSC12 telah berkolaborasi dengan berbagai pihak dan komunitas, di antaranya adalah, Podcast Helmy Yahya Bicara, mentoring & coaching dengan MBloc Academy, webinar bersama Asosiasi UMKM APINDO (AUA) dan SMESCO, webinar dan workshop bersama Markplus Institute, serta komunitas ConecWorld.


Tahun ini, DSC juga mencoba jalan sosialisasi yang berbeda dengan berupaya memperluas segmen audiens berbasis komunitas dan ekonomi keumatan melalui kerja sama dengan NU Circle, LPNU (Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama), Ansor, dan HIPSI (Himpunan Pengusaha Santri Indonesia). Kolaborasi terjalin dengan baik dalam bentuk serangkaian webinar edukatif dan interaktif yang terbuka bagi santri-santri muda Indonesia.


Program Initiator DSC12, Edric Chandra mengungkapkan, “Digitalisasi membuat sosialisasi DSC dapat mendobrak batasan-batasan sebelumnya. Belajar dari pengalaman tahun 2020 , DSC percaya diri dapat lebih banyak menjangkau audiens dengan cara menghadirkan edukasi dan inspirasi bisnis lewat serangkaian webinar dan workshop. Dari situ pula lah kami menjaring 18.233 pendaftar yang merupakan angka pendaftaran tertinggi dalam sejarah DSC. Terima kasih kepada para kolaborator. Sampai bertemu di DSC selanjutnya!”


Saksikan tahap final serta ajang malam penghargaan DSC12 melalui web series DSC12 di kanal YouTube resmi Diplomat Sukses, serta di situs diplomatsukses.com. Nantikan juga update penyelenggaraan DSC selanjutnya melalui media sosial kami:, @diplomatsukses, Facebook Wismilak Diplomat, Twitter @diplomat_sukses