Selasa, 26 Februari 2013

Akumulasi Logam Berat (Cu, Zn, Pb, Cd) pada Mangrove Avicennia marina (Forsk.) Vierh. dan Rhizophora mucronata Lmk. Di Muara Sungai Ajkwa Dalam Area Kontrak Kerja PT Freeport Indonesia Kabupaten Mimika Provinsi Papua

Pada kesempatan kali ini, saya akan men-share hasil penelitian skripsi saya. Mungkin akan bisa membantu satu atau beberapa mahasiswa pertanian, biologi atau kehutanan yang tertarik tentang bahasan bioremediasi di lingkungan tambang.
Berikut ulasan skripsi saya yang berjudul :
"Akumulasi Logam Berat (Cu, Zn, Pb, Cd) pada Mangrove Avicennia marina (Forsk.) Vierh. dan Rhizophora mucronata Lmk. Di Muara Sungai Ajkwa Dalam Area Kontrak Kerja PT Freeport Indonesia Kabupaten Mimika Provinsi Papua".

ABSTRAK
Mangrove cenderung mengakumulasi unsur logam berat yang berada di sekitar tumbuhan tersebut.  Penelitian tentang akumulasi logam berat (Cu, Zn, Pb, Cd) pada mangrove Avicennia marina (Forsk.) Vierh. dan Rhizophora mucronata Lmk. dilakukan di muara Sungai Ajkwa, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.  Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan A. marina dan R. mucronata dalam mengakumulasi logam berat, mengetahui perbedaan akumulasi logam berat antarorgan tumbuhan A. marina dan R. mucronata, serta peran kedua spesies mangrove tersebut dalam upaya mengurangi pencemaran logam berat di muara Sungai Ajkwa.  Sampel yang dianalisis terdiri atas organ tumbuhan mangrove dan sedimen.  Analisis dilakukan menggunakan Induction Coupled Plasma Optima (ICP) 5300 DV [PerkinElmer].  Hasil penelitian menunjukkan A. marina dan R. mucronata mampu mengakumulasi logam berat Cu dan Zn, namun kurang mampu mengakumulasi logam berat Pb dan Cd.  Terdapat perbedaan akumulasi logam berat antarorgan mangrove tersebut.  Keberadaan A. marina dan R. mucronata mampu mengurangi pencemaran logam berat yang terjadi di muara Sungai Ajkwa.

PENDAHULUAN

Aktivitas pembangunan yang sangat tinggi dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi lingkungan, termasuk bagi manusia.  Dampak negatif tersebut terjadi akibat bahan pencemar (polutan), yang kualitas dan kuantitasnya semakin meningkat.  Salah satu polutan ialah logam berat (Appanna et al.1995: 105; Effendi 2003: 195; Palar 2004: 11--12; Noor 2006: 92).  Logam berat secara alami sudah ada di lingkungan, termasuk di batuan, namun dalam konsentrasi yang rendah, yaitu 10-5--10-2 mg/kg.  Aktivitas manusia, seperti kegiatan industri, pertanian, dan pertambangan dapat meningkatkan konsentrasi logam berat secara signifikan di lingkungan (Hutagalung 1991: 52; Daryanto 2004: 16; Ariesabeth 2005: 5). 
Kegiatan pertambangan, seperti pengolahan dan pembuangan pasir sisa tambang (tailing), menyebabkan peningkatan konsentrasi logam berat di lingkungan (Jaringan Advokasi Tambang 2004: 1 & 3; Sihombing 2006: 3; Pohan dkk. 2007: 1--3).  Tailing merupakan hasil samping produk pertambangan yang mengandung satu atau lebih logam berat yang beracun dan berbahaya (B3) bagi makhluk hidup, antara lain kadmium (Cd) dan timbal (Pb) (Pusat Pengembangan dan Penerapan AMDAL 2001: 10).  Salah satu perusahaan pertambangan yang menghasilkan tailing, yaitu PT Freeport Indonesia di Papua (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia 2006: 24).
PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahan pertambangan terbesar yang melakukan eksplorasi dan eksploitasi tembaga, emas, dan perak di Indonesia (Nuraini 2008: 1).  Proses produksi di pabrik pengolahan bijih PTFI menghasilkan ±3% mineral yang mengandung tembaga, emas, dan perak serta ±97% tailing (Soehoed 2005: 27--28; Herman 2006: 32; Nuraini 2008: 1).  Tailing dari pabrik pengolahan bijih PTFI di dataran tinggi, (mile 74), dialirkan melalui sistem sungai ke daerah pengendapan di kawasan dataran rendah yang disebut Daerah Pengendapan Ajkwa yang Dimodifikasi (Modifield Ajkwa Deposition Area atau ModADA).  ModADA merupakan bantaran Sungai Ajkwa yang direkayasa dan dikelola sebagai wilayah pengendapan tailing.  Tailing sebanyak ±223.100 ton perhari diendapkan dalam ModADA (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia 2006: 25--26).
Proses pengendapan tailing di ModADA dilakukan berdasarkan gaya gravitasi, sehingga tailing terdistribusi menurut ukuran partikel.  Tailing yang ukuran partikelnya kasar (≥175 µm) dan medium (150--175 µm) mengendap dalam ModADA, sedangkan tailing yang ukuran partikelnya halus (38--75 µm) dan sangat halus (≤38 µm) terbawa menuju ke muara Sungai Ajkwa dan perairan laut Arafuru (Soehoed 2005: 49--52; PT Freeport Indonesia 2006: 9--10; Wahana Lingkungan Hidup Indonesia 2006: 24).
Tailing berpartikel halus dan sangat halus yang terbawa oleh aliran sungai, kemudian bertemu dengan arus pasang di muara, sehingga tailing mengendap di sepanjang kedua sisi muara Sungai Ajkwa.  Pengendapan tailing menyebabkan terbentuknya daratan baru, yang dapat menjadi substrat bagi pertumbuhan propagul mangrove.  Propagul mangrove tersebut berasal dari vegetasi mangrove yang sudah ada di muara Sungai Ajkwa sebelumnya (Zonggonau 2004: 5; Soehoed 2005: 38) (lihat Gambar 1.1). 
Keberadaan mangrove di muara Sungai Ajkwa memberi dampak positif bagi ekosistem setempat, antara lain memperbaiki kondisi tanah.  Perbaikan kondisi tanah oleh mangrove dilakukan dengan menyerap unsur berbahaya yang terdapat di dalam sedimen tailing, seperti logam berat (Ariesabeth 2005: 5; Nontji 2005: 109; Saparinto 2007: 26).  Penelitian tentang akumulasi logam berat pada mangrove di muara Sungai Ajkwa belum pernah dilakukan.  Oleh karena itu, belum ada data yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui jumlah akumulasi logam berat pada mangrove di muara Sungai tersebut.  Penelitian yang telah dilakukan, bertujuan untuk mengetahui kemampuan mangrove Avicennia marina (Forsk.) Vierh. dan  Rhizophora muconata Lmk. dalam mengakumulasi logam berat (Cu, Zn, Pb, Cd), mengetahui perbedaan akumulasi logam berat (Cu, Zn, Pb, Cd) antarorgan A. marina dan R. mucronata, serta peran kedua jenis mangrove tersebut dalam upaya mengurangi pencemaran logam berat di muara Sungai Ajkwa, yang berada dalam area kontrak kerja PT Freeport Indonesia, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.

Dikarenakan keterbatasan space, maka saya hanya bisa men-share abstrak dan pendahuluannya. Jika butuh info detail data penelitian dan lainnya, silahkan tinggalkan pesan.
Terima kasih